Pages

Senin, 28 November 2011

New Media Membuka Peluang Untuk Beriklan

Pembicara : Suwarjono ( Managing Director Viva News )

Sekedar Intermezzooo…
Bangun tidur – bikin kopi/teh - duduk sambil baca koran = BASI ! Kenapa saya berani berkata seperti itu? Karena sekarang ini jaman telah berbeda dengan sebelumnya sebagai akibat adanya perkembangan teknologi dan komunikasi khususnya internet. Coba anda renungkan kegiatan anda di pagi hari; bangun tidur – cari HP – liat BBM atau lihat twitter apakah ada yang mention?

Akibat perkembangan teknologi dan adanya internet tersebut membuat adanya perubahan dalam perilaku masyarakat sehari-hari. Tak heran sekarang ini semakin banyak muncul portal online seperti detik.com, okezone.com, vivanews.com, dll sedangkan koran / media cetak mulai ditinggalkan perlahan-lahan khususnya oleh kaum muda-mudi.

Oleh karena itu, menurut Bapak Jono; panggilan akrab beliau; era media ke depan akan berfokus pada ‘three screen’ yaitu :
-   Layar komputer, ipad, netbook ( internet )
- Layar Televisi
Layar handphone/mobile/gadget.
-       
Ber-iklan di era New Media

Era new media adalah eranya internet. Kemunculan internet selain membuat maraknya portal online juga membuat munculnya ragam media online. Salah satu dari ragam media online yang paling banyak diakses adalah Facebook. Di Indonesia saja berdasarkan survey menempati peringkat ke dua di dunia atau sekitar 30 juta orang lebih yang mengakses Facebook.
 Pertanyaannya mengapa industri internet berkembang ?
-    - Tarif yang semakin murah. Bayangkan kita sudah dapat mengakses internet hanya dengan Rp 3000/jam di warnet.
-        Jaringan global. Internet dapat menghubungkan kita ke seluruh dunia dengan mudah.
-     Teknologi  mampu menampilkan semua jenis informasi. Tinggal googling kita sudah dapat memperoleh informasi yang kita inginkan.
-         Bisnis media online tumbuh.
-         Akses mobile tumbuh.

Internet sekarang dijadikan sebagai suatu media baru untuk beriklan karena memiliki kelebihan dibanding media iklan lainnya yakni jangkauan luas dan biaya tidak terlalu mahal. Oleh karena itu, banyak situs-situs atau website yang dijadikan lahan beriklan bagi pemilik suatu brand. Seperti saat anda membuka situs yahoo.com atau kompas.com dan lainnya, seringkali terdapat produk tertentu disamping situs yang kita buka atau akan muncul pop up banner yang menghalangi pandangan kita . Bila kita meng-klik pop up banner atau situs prooduk tersebut maka kita akan diajak untuk masuk lebih dalam melihat produk yang diiklankan tersebut.

Pop Up Banner di Kompas.com

Iklan Intel di Yahoo.com
Iklan Magnum, XL, Indosat, dll di Kapanlagi.com

Tak hanya situs atau website yang dijadikan sebagai media beriklan melainkan situs jejaring sosial pun sebagai media iklan. Menurut hasil diskusi di kelas bersama dengan Bapak Jono, bahwa Facebook merupakan iklan yang paling efektif  khususnya di Indonesia saat ini dibandingkan dengan situs di new media lainnya. Hal ini dikarenakan bahwa Facebook terus bertumbuh di Indonesia dan merupakan account yang paling banyak dimiliki oleh orang Indonesia . Di Indonesia saja terdapat 33 juta lebih pengguna FB dan sebanyak 35% berusia 18-24 tahun.

Bapak Jono memberikan contoh kasus yang real dan sederhana adalah mahasiswa Fikom Untar yang banyak mempublikasi blog kapita selekta mereka melalui Facebook atau twitter dengan tujuan agar banyak pengunjung untuk membaca blognya. “ Itu juga termasuk beriklan.”, menurut Bapak Jono.

Pada diskusi tersebut, Pak Jono menjelaskan bahwa untuk mengiklankan produk internet seperti portal online sebaiknya beriklan juga langsung melalui internet, tidak perlu di media lain. Sebagai contoh Vivanews.com yang baru berdiri 3,5 tahun sudah mampu menghasilkan laba hanya dengan beriklan di internet. Sedangkan Okezone.com yang gencar beriklan di televisi justru gagal karena orang hanya tahu brand okezone.com tanpa mengetahui produk apa itu okezone.com.

Perilaku masyarakat dan teknologi yang telah berubah ini membuat iklan televisi hanya efektif untuk memperkenalkan brand/merek saja, seandainya seseorang ingin membeli produk tersebut maka orang tersebut akan lari ke internet untuk mencari info lebih jelas. Misalnya melihat iklan TV mobil Audi. Ketika berminat untuk membeli mobill Audi maka kita akan mencari spesifikasi mobil Audi melalui internet seperti harga, berapa cc, interior, eksteriornya, dsb.

Tips Ber-Iklan di Internet

Untuk beriklan di internet juga harus dengan kehati-hatian agar iklan kita tidak sia-sia. Oleh karena itu anda harus mengetahui karakter online, diantaranya :

1. Content / platform is the king.
Untuk melakukan promosi di internet harus dapat menempatkan produk dengan tepat. Yang termasuk platform adalah kaskus sedangkan yang termasuk content sepeti vivanews.com. Di kaskus tidak ada brand terkenal yang memasang iklan padahal kaskus adalah portal terbesar karena image brand dapat jatuh karena di kaskus terdapat ragam isi yang aneh-aneh.

2. User Behaviour. ( online # offline )
Kelebihan beriklan melalui internet adalah adanya interaksi dua arah yang tidak dimiliki oleh media beriklan lainnya.

3. Statistic ( Traffic tinggi # Iklan )
Di media online dapat terukur siapa saja yang online dan seberapa sering situs tersebut di akses. Semakin sering situs tersebut dikunjungi maka semakin efektif pula beriklan di situs tersebut.

4. Marketing
Iklan produk online paling efektif bila beriklan pula secara online entah melalui blog, forum, FB, atau twitter.

5. Make money ( ide kreatif )
Beriklan di internet juga memerlukan ide kreatif seperti beriklan di televisi. Hal ini dapat menarik minat pembaca untuk melihat iklan kita.

6. Culture
Dunia sekarang ini cepat berubah oleh karena itu kita perlu menyesuaikan keadaan. Seperti sekarang ini Facebook masih nomor 1 untuk media beriklan. Tapi apakah tahun depan facebook masih berjaya? Belum tentu! Sehingga kita harus terus mengikuti perkembangan jaman.

Kesimpulan

Adanya internet membuat munculnya media baru dalam beriklan. Beriklan di internet selain lebih murah dibanding beriklan di televisi juga memiliki jangkauan yang sangat luas hingga ke seluruh dunia dan juga lebih interaktif dibandingkan media konvensional.

Meskipun di Indonesia internet telah berkembang dan mengubah perilaku masyarakat Indonesia namun tidak sepesat perkembangannya di luar negeri terutama negara barat. Oleh karena itu, iklan televisi di Indonesia dirasa masih lebih mendominasi pangsa iklan dibandingkan internet. Namun, apakah beberapa tahun ke depan iklan di Internet dapat menggeser ke-eksisan iklan di Televisi ? Well, let see.. :p

Referensi :
- Materi kuliah kapita selekta Bapak Suwarjono
- www.kompas.com
- www.kapanlagi.com

Minggu, 20 November 2011

Challenges and Changes in The Media and Communication

Pembicara : Widyatmoko Kukuh Sanyoto

“ The stone age didn’t end because of lack of stones. It ended because there was new and better technology avalaible.” Dua kalimat tersebut mengawali perkuliahan kapita selekta tatap muka ke sembilan pada Rabu, 16 November’11 lalu.

Media dan komunikasi adalah satu hal yang saling berkaitan satu sama lain. Media merupakan saluran komunikasi. Saat ini teknologi komunikasi terus berkembang dengan pesat dari yang berkomunikasi menggunakan telepon kaleng hingga sekarang berkomunikasi tanpa perlu tatap muka, tanpa perlu bertemu secara fisik serasa dunia tanpa batas.

Telepon Kaleng

Komunikasi melalui internet tanpa bertemu fisik

Dengan berkembangnya teknologi baru ini maka beralihlah kita dari era new age menjadi era new wave. Perubahan yang terjadi pada new wave salah satunya adalah adanya era new age message. Dulu tiap pesan untuk tiap audiens. Tapi di era new age message, satu pesan untuk semua orang. Target pesan dulu dikelompokkan berdasarkan segmentasi, geografis, dan sebagainya tapi sekarang pengelompokan berdasarkan interest/komunitas sebagai akibat adanya social media pada era new wave, seperti adanya facebook, twitter, my space, dsb. Bapak Kukuh memberikan contoh komunitas sepeda ontel yang terdiri dari orang tua hingga orang muda, kaya-miskin, dari seluruh penjuru sehingga batasan geografis terasa sirna pada era new wave ini.




Perubahan era new age message ini, berubah pula pada minat audiens di suatu media. Berdasar survey SPS ( Serikat Penerbit Surat Kabar ) dulu media dapat dikatakan paling OK bila membahas politik dan bisnis karena dianggap sebagai sesuatu yang elit. Tapi sekarang ini dengan berubahnya era maka yang sekarang diminati adalah lifestyle, education, health. Contohnya kasus pemerintah yang sempat mengusik blackberry yang mana pemerintah sempat berencana melakukan pemblokiran terhadap layanan blackberry. Akibat kasus itu, masyarakat sempat ‘ribut’ menolak keras tindakan pemerintah. Lihat saja bila kasus politik di Indonesia rasanya masyarakat Indonesia akan adem ayem, cuek saja… 

Inilah yang dapat dikatakan “Changing the media landscape.” Media tidak hanya berperan sebagai pemberi informasi kepada khalayak yang pasif melainkan khalayak kini ikut berpartisipasi aktif tidak hanya menerima apa yang diberikan dan disajikan oleh media. Konsumen lah yang mengontrol media bukan lagi owner sebuah media.



Hal inilah membuat media sekarang ini mulai untuk melihat dan mendengarkan the new age audiences. Tak hanya itu saja, dengan memasuki era baru ini maka berakhir pula era kapitalisme melainkan lahirnya sebuah era kreativitas...


Referensi :
- Materi perkuliahan Bpk. Kukuh

Minggu, 13 November 2011

( Soto ) Sop.. Ehhh... ( Photo ) Shop

Pembicara : Didit Anindita

Apakah anda termasuk seseorang yang narcis ? Atau anda adalah pecinta dunia fotografi? Bila anda termasuk salah satu atau mungkin keduanya, mungkin pembahasan saya pada blog kali ini cocok bagi anda.

Didit Anindita, seorang fotografer periklanan yang handal, menjadi pembicara pada kuliah kapita selekta kali ini. Tema yang dibahas oleh beliau adalah Photograph Digital / Digital Imaging ( Photoshop ). 
Didit Anindita
Inti dari pembahasan tersebut adalah mengenai hal yang perlu diperhatikan saat memotret dan juga dalam pengeditan foto menggunakan Adobe Photoshop agar hasilnya lebih maksimal. Yuk mari kita bahas satu per satu!

Apa sih itu Kamera Digital ?
Saat ini era fotografi sudah berkembang cukup pesat. Dulu bila memotret menggunakan kamera analog yaitu kamera yang masih menggunakan kamera film. Sekarang ini berkembang kamera digital yang tidak lagi menggunakan kamera film sehingga terserah anda ingin menjepret seberapa banyak objek tanpa takut kamera film anda habis. Kamera digital adalah kamera yang menggunakan angka-angka ( digit ) yaitu angka 0-1 dalam bahasa komputer yang diterjemahkan di dalam bahasa komputer untuk menjadi sebuah gambar.

Kamera Analog

Kamera DSLR

Kamera Pocket

Berdasarkan tips dari Om Didit, agar hasil jepretan bagus sebaiknya set kamera digital anda menggunakan format RAW. Format RAW adalah format yang paling lengkap dan tanpa penurunan mutu; apa yang diinginkan oleh sang fotografer akan sama saat ditransfer ke komputer. Sebaliknya, apabila anda menggunakan format JPEG maka hasilnya akan menjadi kurang bagus dan sedikit berbeda saat dipindahkan ke komputer dan juga saat di edit. Lihat contoh gambar di bawah ini :


Overexposed JPEG and RAW (RAW on the right)
Recovery on JPEG and RAW
Setelah anda memotret, pastinya anda ingin hasilnya menjadi lebih bagus dan lebih maksimal. Seperti gambar di atas yang awalnya over exposed namun bisa di recovery menjadi lebih bagus hasilnya. Caranya adalah dengan meng-editnya di komputer menggunakan program Photoshop.

Program Adobe Photoshop
Sudah tahukah anda cara meng-edit foto dari kamera digital ke program Photoshop? Tahukah anda sistem dasar Photoshop? Simak pembahasan saya di bawah ini :

Caranya, foto jepretan anda dalam format RAW tersebut di convert ke format JPEG karena tidak semua format RAW dapat terbaca di semua komputer. Dari format JPEG ini barulah anda mengeditnya di Photoshop. Selain format JPEG anda juga bisa convert ke format TIFF. Hmm… Apa si bedanya format JPEG dengan format TIFF ?

JPEG & TIFF ?
-    JPEG ( Joint Photographic Expert Group ) bekerja pada 24 bit colours ( 16,7 juta colours ) yang sangat efektif dan flexible pada media cetak dan internet. Penyimpanan hanya membutuhkan 1-2 MB.
-    TIFF ( Tag Image File Format ) cocok untuk billboard atau print yang berukuran besar karena gambar tidak akan pecah saat di cetak. Kelemahannya bahwa file sangat berat yang penyimpanannya membutuhkan 9 MB.

Setelah anda selesai meng-editnya simpan file dalam format PDF (Portable Document Format). Format PDF adalah format terbaik untuk mengekspor vector photoshop. “Saat akan dicetak, dipastikan 100% warna hasil editan anda tidak akan berubah”, kata Didit Anindita.

Apabila anda belum selesai mengedit foto anda, save terlebih dahulu dalam format PSD (Photoshop Document) sehingga anda dapat melanjutkan pengeditan anda kapanpun yang anda mau.
Dibawah ini adalah ilustrasi langkah – langkah dari foto hingga naik cetak.
Potret dengan menggunakan format RAW – Transfer ke computer – Save di PSD ( Bila anda belum selesai meng-edit ) – Final editing – Save ke PDF untuk hasil yang maksimal.

Image Size ( Metode Interpolasi )
Adalah untuk memperbesar atau memperkecil gambar di photoshop. Ada beberapa pilihan, diantaranya :
1. Nearest Neighbour : Metode yang paling cepat namun menghasilkan kualitas yang rendah ( mutu jelek ). Metode ini sangat tidak disarankan untuk digunakan.
2. Bilinear : Metode terbaik untuk gambar yang banyak bermain-main dengan garis-garis.
3. Bicubic : Metode standar dengan kualitas tinggi dan terbaik untuk digunakan di segala kondisi atau gambar.
4. Bicubic Smoother : Metode terbaik untuk memperbesar gambar.
5. Bicubic Sharper : Metode terbaik untuk memperkecil gambar.
Diantara kelima metode tersebut, yang paling sering digunakan adalah metode bicubic smoother dan bicubic sharper.

Bits ( Basic Unit Computer ) & Bytes ( Binary Digit )
Bits & Bytes adalah unsur-unsur warna di suatu file foto.
Bytes terdiri dari 8 bit
Bytes ( Binary Digit ) à Pasangan digital
Bytes adalah kombinasi 28 = 256 Bit

RGB Versus CYMK
Photoshop menyediakan beberapa cara untuk mempresentasikan warna. Model warna yang paling mendasar adalah RGB dan CYMK.
RGB ( Red Green Black ) adalah sistem warna yang digunakan untuk monitor, kamera/foto, kamera video, TV, komputer, dll. Sedangkan CYMK ( Cyan Magenta Yellow Black ) adalah sistem warna yang digunakan saat di percetakan.


Kesimpulan
Pembahasan saya di atas adalah pembahasan singkat mengenai langkah-langkah dari pertama memotret menggunakan kamera digital hingga kepada sistem-sistem yang perlu anda ketahui saat proses pengeditan menggunakan Photoshop.

Apakah anda tertarik untuk mengedit foto anda menggunakan photoshop ? Setelah mengetahui sistem dalam photoshop, silakan anda berkreasi sendiri mencoba-coba mengedit foto anda, silakan anda bereksperimen sendiri bagaimana hasil foto editan anda seperti anda bereksperimen membuat sotosop dan kemudian mencicipi sendiri bagaimana rasanya.

Bila anda sudah memahami dan mengerti seluk beluk photoshop maka proses pengeditan akan terasa sangat mudah sekali; semudah anda menghabiskan sotosop anda…:P

Referensi :
-          Ringkasan materi Om Didit Anindita

Kamis, 03 November 2011

Content Analysis TV Program “ Jakarta Lawyers Club ”

Pembicara : Iskandar Siahaan ( mantan kepala litbang Liputan 6 SCTV )

Televisi merupakan salah satu media massa yang digandrungi hampir seluruh masyarakat di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Dengan berkembangnya televisi maka semakin banyak stasiun televisi yang muncul. Dalam persaingan antara stasiun televisi tersebut, program acara memegang peran penting; bila program acara menarik, penonton pasti akan betah untuk berlama-lama duduk di depan televisi, bila membosankan pastinya ujung jari penonton menari-nari mengganti channel lain.


Tak hanya program acara hiburan yang digemari oleh pemirsa, bisa jadi ada yang menggemari program berita, religi, atau talkshow. Salah satu acara talkshow yang kini sedang digemari oleh masyarakat adalah Jakarta Lawyers Club yang disiarkan oleh Stasiun TV One. 


Apakah anda pernah menonton acara Jakarta Lawyers Club ? Bila belum, mari coba saya mendeskripsikan singkat mengenai acara ini.

Jakarta Lawyers Club adalah sebuah acara talkshow yang membahas masalah-masalah atau kasus-kasus aktual di tanah air dengan menghadirkan para praktisi hukum sebagai tamu dan narasumber-narasumber yang terkait dengan kasus tertentu. Acara ini berdurasi kurang lebih satu jam dengan host Karni Ilyas yang merupakan pemimpin redaksi TV One. Berikut di bawah ini adalah sepenggal video episode Jakarta Lawyers Club.



Pada rabu, 2 November 2011, Bapak Iskandar Siahaan memberikan materi pada mata kuliah kapita selekta. Pada pertemuan tersebut beliau menjelaskan topik mengenai analisis konten pada sebuah Program TV. Analisis konten atau analisi isi adalah pembahasan mendalam dalam mengumpulkan dan menganalisis muatan 'teks' terhadap suatu informasi dalam media massa. 'Teks' dalam analisis konten bukan hanya sekedar kata-kata melainkan termasuk makna gambar, simbol, gagasan, tema, dan lain sebagainya yang dapat dikomunikasikan.

Dari tadi saya ngoceh mengenai Jakarta Lawyers Club bukan bermaksud untuk melakukan promosi melainkan karena terkait dalam pembahasan materi kali ini. Bapak Iskandar Siahaan mengambil contoh kasus program Jakarta Lawyers Club yang disiarkan oleh TV One. Menurut beliau, yang dilihat dari analisis konten dalam program tersebut adalah topik, narasumber, audiens, moderator, sponsor, jenis acara, tempat, alat, waktu, dan nilai berita. Baik sekarang saya akan membahasnya satu persatu.

1. Topik 
Dalam melakukan analisis konten terhadap topik suatu program acara maka harus menganalisis minimal 6 bulan sehingga akan menganalisis beberapa puluh episode dengan topik yang berbeda-beda tiap minggunya.

2. Narasumber
Analisis siapa narasumbernya yang hadir dalam acara Jakarta Lawyers Club? Misalnya dari hasil analisis tenyata narasumbernya adalah lawyer “jadi-jadian” yang akhirnya terbongkar tujuan penayangan acara tersebut seperti sekedar mengejar rating, tidak mendidik, dll. *sekedar contoh tanpa bermaksud menjelekan pihak manapun*

3. Audiens
Audiens yang dianalisis adalah audiens di luar acara atau penonton di rumah. Cara menganalisis audiens bisa menggunakan metode angket atau survey.

4. Moderator
Dalam acara Jakarta Lawyers Club ini yang bertindak sebagai moderator adalah Bung Karni Ilyas. Dalam analisis konten, kita mengamati apakah moderator memojokan narasumber, apakah bertindak objektif, apakah bertindak sebagai penengah?

Karni Ilyas, moderator sekaligus host JLC

5. Sponsor
Yang dimaksud dengan sponsor adalah manakala penonton melihat merek-merek tertentu dalam acara Jakarta Lawyers Club. Dalam analisis konten kita melihat apakah ada iklan terselubung atau iklan resmi yang biasanya ditampilkan pada akhir acara.

6. Jenis acara
Menurut lembaga riset AC Nielsen, jenis acara dibagi dua yakni factual dan non faktual. Dilhat dari jenis acaranya, Jakarta Lawyers Club termasuk jenis acara yang faktual.

7. Format acara
Yang termasuk format acara dalam analisis konten Jakarta Lawyers Club adalah tempat duduk nya apakah lingkaran, sejajar, table-table, berbentuk sebuah debat atau tanya jawab, dll. Dalam analisis konten kita melihat apakah dengan format seperti itu komunikasi yang berlangsung secara efektif?

Format acara Jakarta Lawyers Club
8. Alat
Alat-alat disini adalah alat yang dapat membuat penonton seolah-olah berada di lokasi acara, misalnya peletakkan kamera.


9. Durasi
Pada acara Jakarta Lawyers Club, durasi acara tergantung dari topik yang dibahas. Bila topik dianggap menarik maka durasi dapat diperpanjang menjadi satu setengah jam. Analisis konten terhadap durasi ini berkaitan dengan audiens. Apakah dengan durasi yang diperpanjang tersebut, audiens menjadi bosan ? Apakah durasi satu jam, audiens merasa kurang?

10. Nilai berita
Apakah program Jakarta Lawyers Club ini memiliki nilai berita seperti aktualitas, kedekatan, dampak, dan lain sebagainya?

Dalam prakteknya, analisis konten suatu program tidak mutlak hanya 10 unsur yang saya sebutkan di atas. Semua tergantung program yang anda analisis dan seberapa mendalam analisis anda terhadap suatu program tersebut.

Mungkin anda bingung, apa sih tujuan menganalisis konten suatu acara media massa, kesannya kok seperti ga ada kerjaan? Jangan salah, menganalisis konten memiliki beberapa tujuan, diantaranya :

1. Membandingkan penampilan media setelah melewati rentang waktu
Misalnya untuk mengetahui apakah suatu media telah mengalami pergeseran konsumen?

2. Membandingkan pesan-pesan yang disampaikan media dalam rentang waktu tertentu
Kita melihat positioning dari suatu media atau acara, apakah dikhususkan bagi orang awam atau profesional, misalnya.

3. Menganalisis isi rubrik dalam suatu waktu tertentu
Untuk melihat lebih dalam apakah yang sebenarnya ingin disampaikan oleh redaksi, apakah terdapat kepentingan tertentu?
Terkait dengan pembahasan ini, analisis konten acara Jakarta Lawyers Club bertujuan untuk menganalisis melihat apakah pembahasan pada acara tersebut benar netral tanpa dipengaruhi kepentingan apapun?

Setelah melihat pembahasan saya mengenai analisis konten serta tujuannya, berniatkah anda untuk melakukan analisis terhadap suatu program acara? Dari analisis konten yang anda lakukan maka anda dapat melihat sudut atau angle dari program acara tersebut dan anda pastinya dapat mengkritisi suatu program acara.
Semoga anda tertarik....

NB : Contoh-contoh dalam pembahasan ini tanpa bermaksud menjelekkan atau menjatuhkan pihak manapun.

Referensi :
- Pembahasan materui bapak Iskandar Siahaan
- http://andreyuris.wordpress.com/2009/09/02/analisis-isi-content-analysis/
-http://www.ar.itb.ac.id/ekomadyo/media/Analisis_Isi_Jurnal_Itenas_No2Vol10_Agustus_2006.pdf
- www.youtube.com
- www.google.com